Welcome to Rupbasan Klas I Kendari

Laman

Galery rupbasan Kendari

Rabu, 14 Desember 2016

Tim BPK Audit Basan/Baran di Rupbasan Kendari

Kendari_INFO_PAS – Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas I Kendari kembali menerima kunjungan Tim Pemeriksa dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Rabu (14/12). Kunjungan ini terkait audit dan pemeriksaan basan/baran yang ditiitpkan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) di Rupbasan Kendari.

Kedatangan Tim BPK dipimpin oleh Intan Brahmana. “Kunjungan ini bukan semata melakukan pemeriksaan terhadap barang bukti/benda sitaan/barang rampasan negara, namun juga pemeriksaan interim atas laporan keuangan Kejaksaan RI tahun anggaran 2016 dan instansi terkait lainnya,” terang Intan.
Kepala Rupbasan Kendari, Jepri Ginting, menyambut hangat kedatangan Tim Pemeriksa BPK. “Kami berharap kunjungan tersebut memberikan stimulus positif sehingga kedepannya rupbasan  mampu melaksanakan tugas dan fungsi terkait pengelolaan basan/baran negara secara maksimal serta akuntabel,” harap Jepri.
Saat pemeriksaan berlangsung, Staf Administrasi dan Perawatan Rupbasan Kendari, Wawan Kurniawan, beserta Tim Pemeriksa BPK melihat secara langsung basan/baran di setiap gudang penyimpanan. “Tim BPK bukan sekedar mengambil data terkait basan/baran yang dititipkan oleh Kejari, namun turut melihat secara langsung basan/baran ke setiap gudang penyimpanan,” ungkap Wawan.
Saat ini, Rupbasan Kendari mencakup 17 wilayah kerja yang ada di Sulawesi Tenggara sehingga pihak rupbasan berusaha secara maksimal memberikan pelayanan terbaik serta optimalisasi pengelolaan basan/baran.


Kontributor: Zulkarnain
Baca Selengkapnya >>>

Kamis, 01 Desember 2016

Rupbasan Kendari Lampaui Target Pengeluaran Basan Baran

Kendari, INFO-PAS – Tim dari Divisi Pemasyarakatan Sulawesi Tenggara mengunjungi Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas I Kendari sebagai monitoring dan evaluasi (monev) terkait optimalisasi peran dan fungsi rupbasan dalam pengelolaan basan baran, Kamis (1/12). Monev dipimpin oleh Kepala Sub Bidang Perawatan dan Pengelolaan Baran Basan, Agus Risdianto.
Tim monev Divisi Pemasyarakatan disambut baik oleh Kepala Sub Seksi Administrasi dan Perawatan Rupbasan Kendari, Hj. Hayati. Mereka langsung mengambil sejumlah data pengelolaan basan dan baran, khususnya tunggakan penyelesaian perkara, mengecek Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) rupbasan, serta mengecek kondisi gudang
Agus memuji Rupbasan Kendari karena sepanjang tahun 2016 sudah melampaui target yang ditetapkan oleh pusat, yakni terlaksananya 50% penyelesaian basan baran yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht). Bahkan hingga akhir bulan November, Rupbasan Kendari sudah mengeluarkan sebanyak 26 dari total 35 baran yang sudah inkracht sehingga kini tersisa sembilan baran lagi yang belum dikeluarkan. “Jika dipersentase, maka Rupbasan Kendari sudah mengeluarkan 74 % baran yang sudah inkracht” puji Agus.
Sementara itu, Hayati menjelaskan bahwa sembilan baran yang belum dikeluarkan karena beberapa kendala teknis, seperti contohnya kasus penyeludupan BBM ilegal dengan tersangka Herman Bin Sarrang.
“Solarnya sudah dilelang sesuai dengan perintah putusan hakim dan sudah dikeluarkan dari rupbasan, namun mobilnya belum bisa dikeluarkan karena menurut pihak Kejaksaan terdakwanya sampai sekarang masih buron. Jadi, putusan hakim yang menyatakan agar mobil tersebut dikembalikan ke terdakwa belum bisa dieksekusi,” jelas Hayati
Hasil monev tersebut juga menemukan sejumlah kendala di Rupbasan Kendari, yaitu SDP Rupbasan Kendari masih menggunakan versi lama dan belum ter-upgrade. Pihak rupbasan pun belum bisa berkonsolidasi dengan pusat karena terkendala jaringan internet yang sudah tiga bulan ini bermasalah. Pihak Telkom sendiri sudah beberapa kali datang memperbaiki, namun jaringan belum kembali normal.


Kontributor:Divisi Pas Sultra
Baca Selengkapnya >>>